Home Politik

Penemuan Hebat Tim PKM-RE UNAND, Kulit Buah Kopi Arabika sebagai Anti Kanker Payudara

by suarahati.id - 04 Oktober 2023, 08:38 WIB 111 times read

INDONESIA merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia.

Tercatat menurut laporan Statistik Indonesia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun 2021.

Namun sayangnya peningkatan produksi kopi ini, juga berbanding lurus terhadap jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah buah kopi biasanya berupa daging buah yang secara fisik komposisi mencapai 48%, terdiri dari kulit buah 42% dan kulit biji 6% (Zainuddin & Murtisari, 1995).

Senyawa dari limbah kulit buah kopi dapat merusak lingkungan dan mencemari air sehingga berdampak buruk baik terhadap lingkungan maupun biota darat dan perairan.

Sejauh ini upaya pencegahan kerusakan lingkungan telah dilakukan dengan memanfaatkan kulit buah kopi sebagai pakan ternak, kompos, fermentasi jamur dan cascara tea. Namun, kulit buah kopi belum dimanfaatkan secara maksimal di bidang kesehatan.

Nyatanya kulit buah kopi arabika mengandung karbohidrat sampai 50%, protein 10%, serat 20%, lemak 2,5%, kafein 1,3% dan senyawa fenolik serta tanin sekitar 8-10% (Bhoite dan Murthy, 2015).

Kulit buah kopi arabika juga mengandung flavonoid, polifenol, kafein, asam klorogenat, tanin, antosianin dan vitamin C berperan dalam antioksidan, antibakteri, antiinflamasi dan menangkap radikal bebas.

Sayang rasanya, jika limbah dari kulit buah kopi ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik, oleh karena itu tim PKM-RE dari Departemen Biologi, Universitas Andalas melakukan riset mengenai limbah kulit buah kopi arabika dengan harapan nantinya akan menjadi obat herbal antikanker yang aman bagi masyarakat dan mempunyai efek samping yang rendah.

Kanker merupakan jenis penyakit tidak menular yang terjadi ketika sel yang tumbuh tidak normal dan akan menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kematian.

Pengobatan kanker saat ini masih memprihatinkan karena memiliki efek samping yang sangat berbahaya. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sementara itu, lebih dari 22 ribu jiwa kasus untuk jumlah kematiannya (Kesehatan, 2022). Terdapat 3 daerah dengan kasus kanker terbanyak yakni DIY, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur.

Harapan dari tim ini dapat menekankan angka kejadian kanker payudara di Indonesia, menjadi rujukan dalam pengembangan obat herbal sebagai antikanker payudara serta diperlukan tahap penelitian lebih lanjut berupa uji klinis dan penelitian tentang senyawa murni didalam kulit buah kopi arabika yang berpotensi sebagai antikanker.

Penelitian dilakukan Tim PKM-RE ini dibimbing oleh dosen yang sangat berpengalaman yaitu Dr. Rita Maliza dan diketuai oleh Tio Firmansyah bersama empat orang anggota yakni Atika Yasmin, Gledis Natasha Kinski, Imam Fitra dan Mutiara yang merupakan Mahasiswa Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas.

Riset yang dilakukan oleh tim Arabika ini melalui serangkaian uji untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dimana mereka telah dilakukan studi invitro (MTT-Assay), uji fitokimia, uji UPLC-MS dan studi insilico (molecular Docking) untuk memastikan efektivitas kopi Arabika dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Studi insilico dengan molekular docking dan melihat berbagai macam senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit kopi arabika dengan analisis LC-MS.

Senyawa yang menjadi agen antikanker dan anti tumor yang terkandung dalam ekstrak kulit kopi arabika dari hasil analisis terdiri dari asam klorogenat, kafein, polifenol, dan tanin sebagai antioksidan yang dapat melawan kanker payudara.

Sedangkan studi invitro dilakukan di Laboratorium Biomedik, Universitas Andalas membuktikan bahwa kulit kopi arabika memiliki potensi sebagai antikanker payudara pada sel T47D dengan hasil analisis MTT Assay yang menunjukkan sel kanker hidup pada konsentrasi tinggi (1000 µg/mL) hanya menyisakan 4% sel kanker hidup saja.

Sumber

Bhoite, R.N., P.S. Murthy. 2015. Biodegradation of coffee pulp tannin by Penicillium verrucosum for production of tannase, statistical optimisation and its application, Food and Bioproducts Processing, http://dx.doi.org/10.1016/j.fbp.2014.10.007

Kesehatan, K. 2022. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan 1–7

Zainuddin, D. dan T. Murtisari. 1995. Penggunaan limbah kopi agroindustri buah kopi (kulit buah kopi) dalam ransum ayam pedaging (Broiler). Pros. Pertemuan Ilmiah Komunikasi dan Penyaluran Hasil Penelitian. Sub Balai Penelitian Klep, Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm.

Sumber : Tribunsumbar

Politik


Share :

Trending Topik